Rabu, 25 Desember 2013

Cermin

Bicara tentang kehidupan, adalah sebuah bahasan yang sangat panjang dan luas. Semakin kesini, saya semakin banyak melihat, banyak membaca dan akhirnya banyak menyimpulkan. Bagi saya, proses dan apapun yang terjadi dalam kehidupan ini bagaikan cermin. Hubungan antara saya dengan kehidupan seperti seorang manusia yang sedang berkaca pada sebuah cermin yang besar dan lebar. Saya bercermin dari kejauhan, ya terlihat bayangan saya. Seorang gadis berusia 21 tahun. Saya melangkah demi langkah mendekati cermin, dekat dan semakin mendekat. Saya melihat, dan sayapun tau, bahwa disaat saya semakin dekat memandang ke cermin tersebut, bayanyan itu terlihat semakin besar, jelas hingga sangat detail. Yang tidak terlihat dari kejauhan, tampak jelas. Begitu lah saya memahami hubungan kita dengan kehidupan. Disaat kita sering membaca, melihat dan memperhatikan sekitar disitu lah kita semakin jelas memandang kehidupan. Kehidupan ini tidak hanya tentang kita sebagai pribadi, tidak hanya tentang kita dengan orang -orang terdekat kita, namun soal kita semua, semua yang ada di jagat raya ini. Melihat tentang hubungan kita dengan sesama manusia, itu hanyalah bagian kecil dari kehidupan ini. Sayaa pun mulai merasakan kagum terhadap  nenek moyang saya terdahulu, nenek moyang di tanah minangkabau. Mereka menyatakan bahwa nilai kehidupan kita adalah, Adat basandi Syarak, Syarak basandi kitabullah. Alam takambang jadi guru. Benar. Dari ketiganya, Adat, Agama, dan Alam adalah guru yang sangat berarti bagi kita. Dan dari situlah kita mendapatkan nilai-nilai dan membantu memahami kehidupan. Subhanallah....:)